Dalam dokumen 328022278-Spesifikasi-Teknis-pekerjaan-Aspal.docx (Halaman 55-61) Kuantitas agregat dan aspal harus diambil dari Tabel 6.6.3. (1) dan Tabel 6.6.3. (2) serta harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai. Penyesuaian takaran ini mungkin diperlukan selama Kontrak jika dipandang perlu oleh …
timbul adalah sebagai berikut: Spesifikasi yang dibutuhkan untuk pengujian 1. Bagaimana karakteristik agregat lokal ini mengacu pada spesifikasi bahan lapis Sagaranten …
7.9. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil pemeriksaan, sampel agregat tidak memenuhi spesifikasi Standar Konstruksi Bangunan Indonesia (SKBI) - 2.4.26.1987(PB-0202-76MPBJ) tentang Petunjuk Penggunaan Lapis Aspal Beton (LASTON) Untuk Jalan Raya dengan kadar penyerapan yang di dapatkan kurang dari 5%. Sampel yang diuji memiliki …
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar adalah revisi dari SNI 03-1968-1990, Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. Standar ini merupakan adopsi identik dari ASTM C 136- 06 Standard Test Method for Sieve Analysis of Fine and Coarse …
Campuran 1 menggunakan agregat natural semua, campuran 2 menggunakan 50% agregat kasar daur ulang dan agregat halus natural. Sedangkan campuran 3 menggunakan agregat kasar daur ulang dan agregat halus natural. Masing-masing variasi campuran diuji kuat tekan dan kuat tarik belah dengan benda uji silinder pada umur …
Ambil bahan 1000 gram 2. Susun ayakan mulai dari ukuran 4,8 mm paling atas dengan susunan berbanding 2 kali lipat sampai paling bawah 3. Masukan pasir kedalam ayakan, dan digoyang selama 15 menit 4. …
Agregat halus yang digunakan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan. Berikut ini adalah hasil pengujian agregat halus. Tabel 4.2 Data Hasil Analisa Ayak Agregat Halus Nomor Ayakan (mm) Berat Individu Komulatif Spesifikasi Berat % Tth % Lolos Min Maks - - 100.00 - - 100.00 3/8" - 46 0.7 99.34 100 100
Nikel Sebagai Pengganti Agregat pada Campuran Untuk mendapatkan campuran yang baik perlu HRS-Base [14]. harus dilakukan suatu perencanaan campuran yang Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui baik pula, data-data yang perlu diperhatikan dalam karakteristik batu sungai Makawa kecamatan perencanaan campuran adalah jenis …
menggunakan jenis agregat kasar lokal dari daerah dikalimantan selatan pada mix desain beton normal. Agregat kasar yang digunakan yaitu batu pecah dari handil bakti. Agregat dalam uji pendahuluan dengan proporsi perbandingan kerikil dan semen yaitu 4. Setelah diketahui proporsi yang tepat maka akan diuji dengan variasi FAS 0,3.
Agregat dapat berasal dari bahan organik dan an-organik. Dalam beton volume agregat akan menempati sekitar 70-75%. Mengingat bahwa agregat menempati 70-57% dari total volume beton maka kualitas agregat sangat berpengaruh terhadap kualitas beton. Dengan agregat yang baik, beton dapat dikerjakan (workable), kuat, tahan lama (durable)
- Agregat kasar ukuran maks. 1,5" berat minimum 15,0 kg - Agregat kasar ukuran maks. 1" berat minimum 10,0 kg - Agregat kasar ukuran maks. 3/4" berat minimum 5,0 kg - Agregat kasar ukuran maks. 3/8" berat minimum 1,0 kg Bila agregat berupa campuran dari agregat halus dan agregat kasar,
Penelitian ini menggunakan metode analisis eksperimental menggunakan spesifikasi standar Bina Marga, 2010. Agregat Penyusun diperoleh dari Quary gentuma serta bahan pengikat menggunakan aspal pertamina penetrasi 60/70, Hasil analisis diperoleh semakin optimal aspal isi 4,8% dan distribusi agregat kasar 22, 2%, agregat halus 27,0% dan …
Gradasi seragam adalah agregat yang hanya terdiri dari butir-butir agregat berukuran sama atau hampir sama. Campuran beton aspal yang dibuat dari agregat bergradasi seragam akan memiliki kelenturan yang baik, tetapi stabilitasnya kecil. 3. Gradasi Senjang Merupakan campuran agregat yang tidak memenuhi 2 kategori diatas. Agregat bergradasi
4.2.2 Hasil Pengujian Kuat Tekan Hancur Agregat Pada pengujian kali ini dilakukan untuk memperoleh data kuat tekan hancur agregat yang akan digunakan sebagai konfirmasi dari kuat tekan agregat yang telah dilakukan oleh Shinta dan Sony pada penelitian sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuat tekan hancur agregat yang digunakan
9.8 Kesimpulan Adapun syarat nilai agregat standar yang di buat oleh Bina Marga yaitu nilainya ≤ 30 %, sedangkan hasil percobaan yang di lakukan mendapat nilai 9%. Kesimpulan dari hasil pemeriksaan AIV, sampel agregat memenuhi spesifikasi Bina Marga Tahun 2010 Revisi 3 Divisi 6 Perkerasan Aspal. 9.10 Saran 1.
Pemeriksaan Karakteristik Agregat Pemeriksaan karakteristik agregat halus mengacu pada spesifikasi Standar Nasional Indonesia agregat halus haruslah butir-butir yang keras dan tajam, dan tidak mudah hancur. Agregat kasar dan halus yang digunakan untuk campuran, termasuk juga akibat perubahan seperti sinar matahari dan hujan, tidak boleh ...
Bahan harus terdiri atas agregat pokok, agregat pengunci, agregat penutup, Mastik Asbuton dan aspal cair MC-70 atau Emulsi CSS. Setiap fraksi agregat harus disimpan …
201 - 250. 251 - 290. hutomofuadtri menerbitkan Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 Bina Marga pada . Bacalah versi online …
4. SNI 1742:2008 ii Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang "Cara uji kepadatan ringan untuk tanah" adalah revisi dari SNI 03-1742-1989, Metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah, antara lain ketentuan penggunaan cara pemadatan (cara A, cara B, cara C atau cara D) dan cara pemadatan berdasarkan mudah atau tidaknya …
Pemeriksaan material yang perlu dilakukan adalah pengujian terhadap agregat halus dan agregat kasar didasarkan pada spesifikasi ASTM dan SNI 03-2461-2002. Pemeriksaan terhadap agregat kasar/halus antara …
agregat kasar, agregat halus dan bahan pengisi (filler). Batasan dari masing- masing agregat ini seringkali berbeda, sesuai institusi yang menentukannya. Gambar 2.1 Jenis Agregat berdasarkan butir 1. Agregat Kasar Agregat kasar yaitu agregat yang tertahan pada saringan no.8 (2,36
Pada Spesifikasi Umum Perkerasan Jalan (2010), beton aspal campuran panas menetapkan gradasi untuk AC-BC terdiri dari yang bergradasi kasar dan bergradasi halus. Agregat bergradasi kasar dapat digunakan pada daerah yang mengalami deformasi tinggi seperti pada gerbang tol, daerah pegunungan dan pada daerah dekat lampu merah.
LAPIS PENETRASI MACADAM DAN LAPIS PENETRASI MACADAM ASBUTON 6.7.6. PENGENDALIAN MUTU DAN PENGUJIAN DI LAPANGAN 1) Bahan dan Kecakapan Pekerja Buku Saku Ringkasan Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 (Cara Pengendalian Mutu, Pengukuran,& Pembayaran Pekerjaan) Pengendalian mutu harus …
yang baik [7]. Berikut ini spesifikasi standar dari 3 agregat tercantum pada Gambar 1, Gambar 2, dan Gambar 3. Gambar 1. Gradasi BBA Gambar 2. Gradasi FAA Gradasi FAA dan gradasi BM terlihat mirip satu sama lain. Perbedaan dari dua jenis gradasi ini pada ukuran sebagai berikut: di agregat halus gradasi FAA menggunakan ukuran
SNI 03-4798-1998 : Spesifikasi Aspal Emulsi Kationik. SNI 03-6751-2002 : Spesifikasi Bahan Lapis Penetrasi Makadam. 2) Pekerjaan Seksi Lain Pada Spesifikasi Umum …
Agregat yang digunakan dalam campuran beton dapat berupa agregat alam atau agregat buatan (articficial aggregates). Secara umum, agregat dapat dibedakan berdasarkan ukurannya, yaitu, agregat kasar dan agregat halus. Batasan antara agregat halus dan agregat kasar yaitu 4.80 mm (British Standard) atau 4.75 mm (ASTM Standard). a.
5. Spesifikasi dari Agregat Kasar. Agregat kasar yang digunakan pada campuran beton harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: 1. Susunan Butiran Gradasi Agregat kasar harus mempunyai susunan butiran dalam batas-batas seperti yang terlihat pada Tabel 2.4.
Sumber: Dirjen BM-PUPR, Spesifikasi Umum 2018 (p.5-5) Tabel 2. Sifat-sifat Lapis Fondasi Agregat Kelas B Sifat - sifat Nilai spesifikasi Abrasi dari agregat kasar 0 – 40 % Batas cair 0 – 35 % Indeks plastis 4 – 15 % Gumpalan lempung dan butiran mudah pecah 0 – 5 % Perbandingan persen lolos saringan No.200 dan No. 40 maks. 2/3
6.1.2 Untuk agregat kasar atau gabungan dari agregat halus dan agregat kasar, pembacaan dan ketelitian sampai 0,5 g atau 0,1% dari massa uji, dipilih nilai yang lebih. besar pada kisaran nilai yang digunakan. 6.2 Saringan − Saringan harus terpasang pada rangka yang tersusun sedemikian.
Juga harus mempunyai kestabilan kimiawi, dan dalam kondisi tertentu harus tahan aus dan tahan cuaca. 1. Fungsi Agregat (pada beton) a. Agregat Kasar/Kerikil/Split. Bahan pengisi, ± 70% volume beton. Memberikan stabilitas volume dan keawetan. Memberikan kekuatan.
spesifikasi, maka kepadatan yang kurang ini harus diperbaiki kecuali Pengawas Pekerjaan dapat menerima pekerjaan Lapis Fondasi Agregat Semen dengan harga satuan dikalikan dengan Faktor Pembayaran sesuai Tabel 5.5.8.2). 113 DIVISI 5 – PERKERASAN BERBUTIR & BETON SEMEN Tabel 5.5.8.2) Faktor Pembayaran Harga …
Bản quyền © 2023.CONFIA Đã đăng ký Bản quyền.sơ đồ trang web